Laman

Senin, 21 Februari 2011

Komitmen

Pagi ini pada talkshow di Radio Sonora Om Andrie mengupas soal pemanfaatan waktu melalui sebuah cerita ilustrasi berjudul "Lebah Kecil". Lebih kecil yang bakal berumur pendek diledek elang yang biasanya berumur panjang. Kenapa lebah yang tahu akan berumur pendek itu, mau bekerja keras dan membangun sarang bergitu megah serta menghasilkan madu yang tidak akan dinikmati oleh dirinya sendiri? Namun begitulah cara lebah mengisi hidupnya yang bermakna.

Rabu, 16 Februari 2011

Fokus dan Inovatif ala Michael Dell

Ketika karier atau bisnis sudah mencapai puncak, harta berlimpah, dan reputasi sudah didapat, ke mana lagi tujuan hidup diarahkan? Ada contoh menarik dalam melakukan ini yaitu kehidupan pasangan pengusaha sukses Michael Dell & Susan Dell. Beberapa waktu lalu, pasangan pengusaha komputer ini menyisihkan dananya sebesar US$ 1 miliar (sekitar Rp 9 triliun) untuk kegiatan sosial mereka. Dana ini tak dikeluarkan sekaligus, tetapi itu angka yang sangat besar.

Melalui yayasan Michael & Susan Dell Foundation, mereka fokus menolong anak-anak yang tidak beruntung karena kurang sarana pendidikan dan standar hidup kesehatannya yang rendah di berbagai kota di dunia. Sasarannya adalah menolong mereka yang tak berpendidikan hingga menjadi anak yang berpendidikan, sehat, dan sukses.

Senin, 07 Februari 2011

Kekuatan Fokus

"Jika dapat memusatkan dan menyatukan semua kekuatan di satu tempat, sementara musuh terpencar di sepuluh tempat yang berbeda, maka kita dapat menggunakan seluruh kekuatan untuk melawan sepersepuluh pasukan." Ucapan Sun Tzu yang terkenal ini menunjukkan pentingnya fokus dalam berperang.

Saat ini kita memang tidak dalam suasana perang. Tetapi dalam keseharian kita sebenarnya berperang dalam bentuk yang berbeda. Lihat saja dalam berbisnis, banyak orang yang menerapkan filosofi perang Sun Tzu karena berbisnis ibarat berperang dalam format lain. "Musuh" kita adalah para pesaing kita. Jika kita kalah berkompetisi maka usaha kita bisa gagal.

Jumat, 04 Februari 2011

Saya dan Bakat Saya

 Pada awalnya saya menyangka bakat saya banyak sekali. Tapi baru ketahuan bahwa bakat saya ternyata sedikit sekali. Kapan saya merasa memiliki banyak bakat dan kapan saya merasa sedikit bakat ini adalah tahapan yang menarik untuk dielaborasi. Saya mulai dari yang pertama, etape perasaan banyak bakat.

Etape ini muncul terutama ketika minat saya kepada sesuatu luas sekali. Saya merasa ingin menjadi tentara, musisi, penyanyi, pelukis, kartunis,penulis... dan banyak lagi minat yang datang silih berganti. Di etape ini, saya bukan cuma merasa ingin, tetapi juga merasa bisa. Setiap soal yangsedang saya minati, rasanya saya berbakat sekali dan itulah satu-satunya pilihan hidup yang saya minati. Rasanya di dunia, tak ada yang lebih menarik di luar soal yang sedang saya minati ini.