Laman

Selasa, 18 Januari 2011

Bruce Lee Juga Seorang Filsuf (Bagian 1)

Ia dikenal sebagai bintang film kungfu yang legendaris. Film-filmnya telah mengantarkannya pada posisi puncak di industri perfilman dunia. Tetapi bagi penggemarnya ia tak sekadar bintang film, ia seorang filsuf yang kata-kata bijaknya sangat memotivasi.
 
Kita mengenalnya sebagai Bruce Lee. Hampir sulit menemukan orang yang tak mengenal Bruce Lee saat ini. Bahkan ketika ia sudah meninggal 37 tahun lalu, anak zaman sekarang pun mengenal Bruce Lee. Mereka mungkin tak melihat film-filmnya yang fenomenal. Tapi itu tak memutus mereka untuk mengetahui siapa Bruce Lee.

Pria kelahiran San Francisco, Amerika Serikat, 27 November 1940 ini memiliki nama asli Lee Jun Fan. Orangtuanya adalah pasangan suami-istri Lee Hoi Chuen - Grace Lee (seorang perempuan keturuan Jerman-Asia)yang aktifdi bidang bisnis pertunjukan. Ayahnya seorang bintang dari Opera Canton, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri menampilkan pertunjukan dan musik Tionghoa. Bruce Lee kebetulan lahir di San Francisco karena orangtuanya saat itu sedang melakukan pertunjukan keliling di Amerika Serikat.

Dia lahir pada tahun naga dan pada jam naga. Hal inilah yang membuatnya mendapatkan nama Lee Siu Liong atau Naga Kecil dari para penggemarnya. Salah seorang dokter di rumah sakit tempatnya lahir, Chinese Hospital, di Chinatown, San Francisco, Dr. Mary Glover, memberinya nama Inggris "Bruce". Tetapi nama itu tak pernah dipakainya hingga Bruce masuk ke La Salle College di Hong Kong beberapa tahun kemudian.

Orangtuanya kembali ke Hong Kong ketika Bruce Lee berusia tiga bulan. Perubahan udara membuat Bruce Lee kecil hampir tak dapat menyesuaikan diri. Untuk beberapa waktu lamanya dia selalu sakit-sakitan.Karena sering sakit-sakitan itu ketika memasuki usia 7 tahun orangtuanya mengikutkan Bruce Lee latihan Tai Chi.

Kondisi masa kecil yang sering sakit-sakitan itu kontras dengan kebugarannya saat dewasa. Dalam bukunya, Bruce Lee King of Kungfu, Linda Lee, istri Bruce Lee, menggambarkan semua ini. "Aku mengetahui banyak penggemar Bruce Lee yakin dia lahir dengan badan yang istimewa. Banyak di antara mereka tidak percaya ketika kujelaskan bahwa Bruce Lee membentuk fisiknya yang terkenal itu melalui latihan-latihan yang ketat dan kemauan keras, melalui latihan-latihan yang berdisiplin tinggi. Sebagai seorang anak, dia tidak pernah makan banyak dan lama dia tetap kurus, malah hampir kurus kering".

Melalui latihan Tai Chi, Bruce Lee mulai mengenal ilmu beladiri. Pelan-pelan kepercayaan dirinya tumbuh. Bahkan ia sering mempraktikkan ilmu beladirinya di jalanan. Karena itu berkelahi di jalanan bukan hal aneh baginya. Ayahnya sampai kewalahan menghadapi kenakalannya itu.
 

Tahun 1954 Bruce Lee kalah berkelahi. Rupanya ini sangat memukulnya. Untuk menambah kemampuannya berkelahi ia mencari guru beladiri. Ia bertemu dengan Yip Man yang mengajarkan ilmu beladiri Wing Chun. Yip menjaga murid-muridnya untuk tidak berkelahi di jalanan. Sebagai gantinya ia meminta mereka untuk berkelahi dalam kompetisi-kompetisi resmi.

Namun ternyata murid-murid lain di perguruan itu menolak berlatih dengan Bruce Lee karena setelah mempelajari silsilah keluarga Bruce Lee, ternyata ia bukan asli China, ada unsur Eropa dari ibunya. Bruce Lee akhirnya berlatih secara privat dengan Yip Man. Ia berlatih sepenuh hati di rumahnya dan tak kenal lelah.

Sayangnya, sekolahnya kurang berhasil. Bruce Lee masuk SMP dan SMA di La Salle College pada tahun 1952. Tetapi karena nilainya jelek dan juga sering membuat onar, orangtuanya memindahkannya ke St Francis Xavier's College.

Walaupun begitu kebiasaannya berkelahi di jalanan tak membuatnya jera. Pada tahun 1959 ia dipanggil polisi karena suatu perkelahian. Pada saat itu perkelahian di jalanan biasa dilakukan oleh anak-anak remaja Hong Kong. Akan tetapi orangtuanya mengkhawatirkan masa depannya sehingga diputuskan untuk mengirimnya sekolah di Amerika Serikat pada tahun itu juga.
 
(bersambung)