Laman

Senin, 24 Januari 2011

Bruce Lee Juga Seorang Filsuf (Bagian 2 - Tamat)

Bruce Lee melanjutkan SMA-nya di Seattle, AS dan tamat pada tahun 1960. Tahun 1961 ia melanjutkan kuliah di University of Washington dengan mengambil jurusan psikologi. Di sinilah ia bertemu Linda Emery yang kemudian jadi istrinya.

Selain menempuh pendidikan psikologi, ia memiliki ketertarikan begitu tinggi pada ilmu filsafat. Sampai-sampai ia mengoleksi banyak buku dan membacanya setiap saat. Tokoh-tokoh yang ia pelajari bukunya dan memengaruhinya antara lain Lao Tzu, Chuang Tzu, Sun Tzu, Confusius, Socrates, Plato, Benedict de Spinoza, Rene Descartes, David Hume, Jiddu Khrisnamurti, Daisetz T. Suzuki, Alan Watts, Napoleon Hill, Norman Vincent Peale, W. Clement Stone, Maxwell Maltz , dan sebagainya.



Dari kegemaran membaca ini ia memiliki pengetahuan luas. Ia tak hanya belajar kekuatan dan ilmu beladiri, tetapi juga belajar kehidupan dan kebijaksanaan. Tutur katanya begitu memukau. Menurut istrinya, siapapun yang berbicara dengannya, dalam waktu beberapa menit saja sudah bisa tertarik padanya karena kemampuan bicaranya yang luar biasa: indah, filosofis, dan bijaksana.

Sebenarnya bukan dari membaca saja ia menyerap ilmu. Dari alam sekitar pun ia mendapatkan ilmu kebijaksanaan. Ketika tengah merenung di sebuah jung (perahu khas Hong Kong), ia mendapat inspirasi dari air.Ia menepuk air lalu memercik mukanya. "Air itu benda yang lembut, namun bisa menembus benda-benda terkuat sekali pun di dunia," katanya. Air juga bisa mengikuti bentuk yang ditempatinya, sehingga memudahkannya beradaptasi. Filosofi air ini yang mendasarinya mengembangkan ilmu beladiri Jeet Kune Do.

Jeet Kune Do secara resmi baru ia munculkan tahun 1967. Namun ia sudah mulai melatih kungfu ketika masih menjadi mahasiswa di Seattle. Ia menghimpun teman-temannya menjadi muridnya.Namun pada tahun 1964 ia pindah ke Oakland. Di sana bersama seniornya yang terpaut 23 tahun lebih tua, James Yimm Lee, seorang ahli beladiri, mendirikan perguruan baru bernama Jun Fan. Berkat James Yimm Lee inilah ia berkenalan dengan Ed Parker, seorang ahli beladiri Amerika yang mengorganisir Long Beach International Karate Championships, kompetisi karate internasional. Dari perkenalan itulah Bruce Lee ditemukan Hollywood.

William Dozier, produser film seri TV, tertarik padanya dan mengundangnya untuk mengikuti audisi. Bruce Lee kemudian menggarap film Hollywood untuk televisi. Ia membintangi serial The Green Hornet sepanjang 26 episode.

Sebagai bintang laga, suatu kali ia ditantang seorang China perantauan yang tangguh. Orang itu tak setuju Bruce Lee mengajarkan ilmu beladiri kungfu pada orang asing (non-China) di Amerika. Ia menantang Bruce Lee dengan taruhan, jika Bruce Lee kalah, ia harus menutup sekolah beladirinya. Pertarungan pun berlangsung dan Bruce Lee gagal dalam pertarungan itu. Dari sinilah ia menemukan satu hal, bahwa mengandalkan ilmu beladiri tradisional dalam praktiknya terlalu formal. Itu tak cocok untuk pertarungan jalanan.Ia kemudian memutuskan untuk mengembangkan sistem sendiri yang menekankan pada "kepraktisan, fleksibilitas, kecepatan, dan efisien". Dari sinilah ide Jeet Kune Do itu lahir.
 

Karier di Dunia Film
Dalam hal pertunjukan hingga tahun 1971, ia masih terlibat dalam film-film televisi. Namun di samping menggarap film televisi, ia juga membuat film layar lebar yang ia mulai dengan Marlowe di Hong Kong pada tahun 1969.Setelah itu lahirlah film-film fenomenalnya yang berpengaruh di Hollywood dan dunia yaitu The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), Way of The Dragon (1972), Enter the Dragon (1973), dan Game of Death.

Film Game of Death tak berhasil ia selesaikan karena Bruce Lee keburu meninggal secara mendadak pada 20 Juli 1973.Penyebab meninggalnya begitu misteri, sampai-sampai Linda, istrinya, tak percaya. "Aku benar-benar terkejut tetapi tidak dapat mengatakan bahwa aku terpukul karena Bruce selalu saja terlibat pada hal-hal yang tak diduga.Hanya saja dalam waktu tiga bulan sebelumnya, tanggal 10 Mei, dia kolaps di studio dan harus diangkut ke rumah sakit tetapi dengan cepat ia sembuh. Kemudian tes kesehatannya di Los Angeles menunjukkan bahwa dia tidak apa-apa. Dokter itu meyakinkan, dia benar-benar sesehat anak umur delapan belas tahun." Namun kali ini Linda harus menerima kenyataan lain, Bruce Lee benar-benar pergi untuk selama-lamanya.

Hingga kini kematian Bruce Lee masih jadi misteri. Meski begitu kematiannya saat ia berada di puncak kariernya pada usia emasnya, 32 tahun, membuatnya dikenang sebagai anak muda yang luar biasa.Ia tak tergantikan. Ia adalah legenda. Ia dikenal bukan semata sebagai bintang film, tetapi ahli seni beladiri, filsuf, sutradara, guru beladiri, penulis, dan pembelajar sejati. Kita mengenangnya tak hanya dari film-filmnya tetapi dari kata-katanya yang penuh makna, inspiratif, dan memotivasi yang tersebar di berbagai literatur. Karena makna kata-katanya yang mendalam itu, majalah LuarBiasa akan menerbitkan buku motivasi dari kisah Bruce Lee yang mengandung spirit untuk sukses. Motivator kita Pak Andrie Wongso pun akan mengadakan seminar khusus tentang Brucel Lee pada April mendatang. Tunggu saja "tanggal mainnya"!